CARA MENGIRIM CERPEN ANAK / DONGENG ke SOLO POS

Cerpen Yus R. Ismail

Solo Pos termasuk media pada urutan pertama yang harus menjadi prioritas pengarang mengirimkan karyanya. Mengapa? Sepengalaman saya mengirim cerpen anak / dongeng sejak tahun 2013-an, Solo Pos adalah media yang sangat ramah. Maksudnya, ramah karena cerpen anak atau dongeng dengan tema apapun (yang layak untuk diketahui anak) punya kesempatan untuk tampil. Mau penulisnya orang dewasa atau anak-anak, sama-sama punya kesempatan. Dan terutama juga... transfer honornya lancar hehe.


(Sekedar pengumuman saja: saya termasuk pengarang yang sangat mempertimbangkan timbal-balik honor ini. Bukan masalah besarnya, tapi saling menghargainya itu saja. Menulis memang memberikan kepuasan tersendiri, tapi juga ada yang harus dikerjakan. Penulis itu sudah mencari referensi, mengkreasikan imajinasi, waktu menulisnya yang kadang bisa siang-malam. Sangat wajar untuk dibayar oleh siapa saja yang menggunakan hasil dari menulis itu.)
Jadi begitulah, saya yang sudah tua, istri saya yang sedikit tua (haha... agak ngeri katanya dibilang tua) dan anak saya yang waktu itu masih SD, pernah mengirimkan cerpen anak / dongeng ke Solo Pos. Dan tentu semuanya pernah dimuat, meski hanya sekali dua kali.
Begini pengalaman saya mengirim naskah ke Solo Pos:
1.      Panjang naskah sekitar 500-700 kata. Ini bukan patokan yang dikeluarkan Solo Pos atau pernyataan Redakturnya. Cerpen anak/ dongeng saya yang pernah dimuat rata-rata panjangnya berkisar segitu.
2.      Cantumkan nama (biodata) di bawah cerpen anak / dongeng. Juga alamat, nomor telepon, dan tentu nomor rekening. Honor biasanya ditransfer seminggu setelah pemuatan. Selama tiga tahun saya mengirim naskah ke Solo Pos, belum sekalipun saya konfirmasi masalah honor ini. Artinya, Solo Pos adalah media yang sangat amanah dalam pengiriman honor. Honor untuk cerpen anak / dongeng adalah Rp 95.000 (sepertinya 100 ribu tapi dipotong biaya transfer). Tapi mesti dipertimbangkan juga: Dua tahun lalu saat cerpen anak honornya RP 95.000, cerpen dewasa honornya Rp 125.000. Beberapa minggu lalu cerpen dewasa saya dimuat dan honornya Rp 300.000. Sepertinya honor cerpen anak/dongeng pun sudah berubah (mudah-mudahan).
3.      Ada beberapa email yang sering saya pergunakan untuk mengirim naskah ke Solo Pos. Ini di antaranya: redaksi@solopos.com, redaksi@solopos.co.id
Update 21-11-2019: Ada pemberitahuan dari redaktur Solo Pos: Ada yg pengin karyanya dimuat? Esai, jon koplo, geguritan kirimnya ke redaksi@solopos.co.id. Sastra (cerpen/cerpen anak) kirimnya ke redaksi.minggu@solopos.co.id
4.     

Untuk mengetahui karya kita dimuat atau tidak, epaper Solo Pos berbayar. Kita bisa langganan. Tapi bisa juga kita nyari bantuan lain. Bergabung saja di grup facebook Sastra Minggu dan . Dua grup fb yang biasa mengabarkan karya-karya yang dimuat minggu ini di media-media ini adalah grup yang sangat inspiratif dan membantu pekerjaan penulis.
5.      Tentu gogling mencari tahu cerpen anak / dongeng yang pernah dimuat Solo Pos sangat penting. Pelajari, berkreasi dalam imajinasi, menulis dan kirimkan. Terus begitu. Sebaiknya berjadwal, punya target sendiri. Misalnya: saya harus bisa mengirim ke Solo Pos minimal sebulan satu. Insyaallah ada yang dimuat. Bila tidak juga dimuat setelah setahun mengirim rutin, cek lagi, introspeksi. Apa ada yang salah dengan berbahasa (ejaan dsb) atau email salah, atau eror lainnya.
6.      Selamat mencoba mengirim cerpen anak / dongeng ke Solo Pos.
7.      Boleh diisi apa saja, tergantung kepentingan masing-masing.
8.  Oh iya, ini contoh cerpen saya yang pernah dimuat Solo Pos: KALAJENGKING MENYEBERANG SUNGAI, DI MANA BUMI DIPIJAK DI SANA LANGIT DIJUNJUNG dan JAMBU AIR PAK BASIR


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CARA MENGIRIM CERPEN ANAK / DONGENG ke SOLO POS"

Posting Komentar