BODOH

Orang-orang menyebutnya Si Iot. Entah kependekan dari ideot atau namanya memang seperti itu. Saya baru setahun belakangan ini mengetahui Iot ini menjadi bagian dari kampung saya, karena saya baru beberapa tahun tinggal di sini. Wajahnya yang mongoloid, berjalannya, ilernya yang kadang tidak bisa ditahan bibirnya, membuatnya khas dan gampang dikenali. Tapi yang selalu saya ingat adalah senyumnya. Mengatakan apapun orang, apakah bertanya atau mengejek atau mempermainkannya atau hanya ingin mengetahui pikirannya, Iot selalu tersenyum.
Suatu hari saya pulang menyusuri tepi hutan melalui jalan pesawahan. Di sebuah gubuk saya melihat Iot sedang memegang tali-tali yang dihubungkan dengan bebegig (orang-orangan sawah), kaleng-kaleng, dan potongan-potongan plastik dan koran. Ketika tali itu ditarik-tariknya maka bebegig dan potongan-potongan keretas itu bergerak, kaleng-kaleng berkelontangan nyaring. Dan burung-burung pun terbang menjauh. Katanya, itulah pekerjaan Iot hampir setiap hari, mengusir burung-burung yang mencuri bulir-bulir padi yang mulai menguning.
Saya ikut beristirahat di gubuknya. Saya minum air putih, tersenyum sambil menawarinya kue wafer. Serombongan burung pipit kemudian datang dan hinggap di rumpun-rumpun padi. Saya heran saat Iot mendiamkan burung-burung itu mematuki bulir-bulir padi. Setelah sekitar dua menit baru tali itu ditariknya dan burung-burung pun pergi. Kejadian serupa terjadi lagi beberapa saat kemudian. Saya pun bertanya dan Iot hanya tersenyum sambil mengangkat kue wafer pemberian saya dan menirukan burung-burung makan. Saya pun tersenyum, senyum terkejut dan berusaha mengerti.
Pulang melalui kebun-kebun ubi, saya teringat Forest Gump yang IQ-nya di bawah normal, dengan suara dan mimik wajah khas ia berujar yakin, “Bodoh itu bertindak bodoh....”. Saya mengulang kalimat itu seperti berzikir. Kalimat itulah yang menghentikan tangan saya saat melempar kucing yang mencuri ikan pindang.   “Bodoh itu bertindak bodoh... bodoh itu bertindak bodoh....” 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "BODOH"

Posting Komentar