GERIMIS SORE

Puisi Media Indonesia

Media Indonesia, 1 Maret 2015

gerimis turun sore hari
mengantar kepergian sang matahari
adakah engkau mengerti
keindahan di batas langit berupa pelangi
2015


MAWAR 
ngkaukah pemetik mawar itu
betapa cantik menghias rambutmu
bertahun lalu aku menanamnya
menyiram dan memupuknya
            –              dengan cinta
engkaulah pemetik mawar itu
2015 
DI JALAN 

di jalan itu 20 mobil lewat setiap menit
ada orang suci, pencuri, orang hebat, penjahat
tapi jalan tak pernah mengeluh
siapa pun boleh berlalu
di jalan itu engkau ingin menyeberang
baru 2 menit engkau terhalang
wajahmu serupa buah matang
2015 


HUJAN MENIKAM MALAM

lolong anjing tenggelam
gelap sampai jauh mencekam
bunyi tik-tak di atas genting
siapa semedi di sejadah hening?
2015 


SIPUT

siput itu merayap melewati bebatuan
dan tebing terjal, dari sungai menuju sawah
siput itu tak pernah menghitung berapa kali jatuh
tersiram hujan atau tumpahan air sawah
“aku ini si siput, bukan sisipus
aku terus menjemput, sampai kurus
kebijakan yang Engkau simpan di padi menunduk.“
2015


ANGIN 
kembara pergi
mencari jati diri
tak pernah kembali
kembara pulang
kembali ke inti mani
sunyi, di dalam diri
2015


PELNGI 
sejak masa kanak engkau bernyanyi
siapakah pelukismu wahai pelangi?
di sini, di kaki gunung yang indah
mengenangnya tiba-tiba engkau merasa gundah
2015


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "GERIMIS SORE"

Posting Komentar