SYAIR MENANGKAP NYAMUK
Koran Tempo, 6 Januari 2002
lalu diciptakan nyamuk sebagai
isyarat
bahwa hidup adalah misteri
sepanjang usia kita menangkapnya
untuk perhiasan
tapi nyamuk terbang dari kota ke
desa dari hutan ke padang
diam-diam kita telah membikin
genangan
memelihara jentik-jentik, melepas
triliunan nyamuk
dari 99 nama, tapi kita selalu
luput menangkap satu
maka sebagai pemburu kita
terseok-seok
kelelahan memikul tombak dan golok.
di dataran tinggi tempat kita
melepas lelah
begitu takjub kita merasakan
hembusan rindu
tapi kesadaran telah jadi batu
TERBANG BERSAMA LALAT
dari sampah ke sampah kita terbang
menghitung bunga-bunga yang
bermekaran
dari kekotorannya. tapi mataku
yang diharapkan jadi pupuk telah
buta
aku tak bisa jadi dokter yang paham
bahwa penyakit dan lalat diciptakan
dari cinta juta
dan angin begitu setia menerbangkan
kebodohanku
dari waktu ke waktu, sampai segala
perih dan airmata
yang kurajut jadi jala selalu bocor
untuk menangkap satu kepak
isyaratMu
RAHASIA TELAGA
selain dari kenangan, kita menemukan rahasia cinta
di telaga. sungguh, daun yang
bergetar tertiup angina
hanya milik kedalaman hati. kata-kata
telah mati
meski kita hanya punya kata-kata
untuk menerjemahkan
segala kesenyapan yang dibawa angin
segala kerahasiaan ini telah
kuserahkan kepadaNya
pemilik sekolah tempat kita belajar
tertawa dan menangis
karena itu, seandainya sunyi adalah
tasbih
akulah cekaman airmata zikir
butir-butirnya.
0 Response to "SYAIR MENANGKAP NYAMUK"
Posting Komentar